WORKSHOP KURIKULUM MBKM 2023 FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GORONTALO
ForestryUG – Kamis, 11 Mei 2023
Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Gorontalo (UG) melaksanakan Workshop Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan Tema “Pengembangan Kurikulum Prodi Kehutanan Mengacu Pada Kebijakan MBKM yang Inovatif, Adatif dan Kolaboratif”. di Ruang Pertemuan Lantai 2 UG, pada hari Rabu, 10 Mei 2023 sampai dengan Kamis 11 Mei 2023.
Sebanyak 35 orang yang terdiri dari Dosen, Mahasiswa serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo, BPDAS Bone Bolango, BKSDA Gorontalo, KPH Gorontalo, PT Hutani Cipta Bersama (HTI), dan PT Citra Gorontalo Lestari (HTI) hadir pada Workshop tersebut.
Dr. Hut. Ir. Daud Sandalayuk, MP. Selaku Dekan Fakultas Kehutanan UG dalam sambutannya mengatakan, dalam kurikulum ini semester ganjil sudah dilaksanakan sesuai aturan Kemendikbud Nomor 754/P/2020 dengan 8 Indikator Kinerja Utama.
Delapan indikator tersebut adalah Pertama, Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak; Kedua, Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus; Ketiga, Dosen Berkegiatan di Luar Kampus; Keempat, Praktisi Mengajar di Dalam Kampus; Kelima, Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat; Keenam, Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia; Ketujuh,Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif; Kedelapan, Program Studi Berstandar Internasional.
“Sehingga Serapan Alumni Sarjana Kehutanan bisa diterima atau sesuai keinginan pengguna Alumni. Oleh karena itu, mau tidak mau harus ada kerjasama,”
Kurikulum ini, sebutnya, setiap semester ada antara 9 – 20 SKS yang dilaksanakan selama 4-6 bulan berada di lokasi baik lokasi perusahaan maupun lingkup pemerintahan.
Dalam Hasil Rapat banyak memberi masukan Ke Prodi kehutanan untuk pembelajaran di luar kampus untuk mencapai tujuan yang dimaksud dalam peningkatan Teori, Praktikum, dan Kerja Lapangan dalam peningkatan mutu di prodi sesuai kebutuhan pengguna alumni nanti.
Dalam rapat juga diusulkan satu mata kuliah dimasukkan dalam kurikulum MBKM yaitu Perhutanan Sosial (Dinas Kehutanan Provinsi) dan Penginderaan Jarak Jauh (HTI), dimana sangat erat hubungan antara masyarakat, sosial budaya untuk peningkatan ekonomi masyarakat sekaligus penurunan emisi karbon yang sudah disosialisasikan oleh Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup terkait Folu Net Sink 2030.